Pada kala aku mengenang ibu
masih terasa eratnya pelukanmu
panas air mata membasahi pipi
tempatmu masih terpahat di hati
pasir berpindah pantai masih di situ
waktu berubah kasihku masih padamu.
Kesudahan hidup kematian yang pasti
pemergian yang kutangisi hingga kini
kasih sayangmu menggegar jiwa
ada tugas belum selesai
ada hajat belum tertunai
ada budi belum dibalas
bagai hutang yang belum dilunasi
terlalu banyak yang kuterima
terlalu sedikit yang sempat kuberi
kesalku kemewahan ini tak dapat dibagi.
Nostalgia bersamamu kubiarkan segar
suka duka ingin kulalui bersama
kau cemas membalut lukaku di lutut
terseliuh kaki kau yang mengurut
rajukku sekejap pandai kaumemujuk
kasihmu menemaniku pada saatku dicabar
memilih antara antah dan beras
antara berlian dan kaca
zamrud mutiara di telapak tangan
masih ibu permata hatiku.
Entri Populer
-
Vampir katanya emang asli Cina Tapi di barat juga katanya ada Banjir di Jakarta uda biasa Biasa diperdebatkan di media massa Makan dodo...
-
Tata Cara Akses Internet dan Localhost • Internet Service Provider Internet Service Provider adalah suatu perusahaan yang menyediakan layan...
Jumat, 03 Desember 2010
PUISI: untuk ibu
Ibu!
Merupakan rahmat bagi kami.
Merupakan kekuatan
Wahai,
Penyusuan,
Berdasarkan tauhid,
Kemampuan kami, memberi warna
Wahai, pemangku amanah
Di dalam nafasmu
Berhati-hatilah melalui zaman,
Merupakan rahmat bagi kami.
Merupakan kekuatan
Wahai,
Penyusuan,
Berdasarkan tauhid,
Kemampuan kami, memberi warna
Wahai, pemangku amanah
Di dalam nafasmu
Berhati-hatilah melalui zaman,
Langganan:
Postingan (Atom)