Entri Populer

Sabtu, 20 November 2010

PENGALAMAN LUCU, UNIK DAN MENARIK: "Pulau Putri – Siapa yang mencuri"

Ini cerita lagi tentang biawak di Pulau Putri. Tapi ini bukan aku sendiri yang menyaksikan, ini cerita dari salah satu pegawai Pulau Putri. Begini ceritanya :
Suatu waktu ada sepasang turis manca negara yang sudah agak lanjut usianya menginap di salah satu cottage di Pulau Putri. Pagi-page hari pertama menginap dia pesansarapan. Pesanan adalah roti panggang dan seperti biasa dilengkapi mentega / butter, selai dan keju. Minumannya kopi. Petugas Room Service mengantarkan ke cottage dan meminta tanda tangan pada bill pesanan. Pesanan tersebut di taruh di meja teras. Pagi-pagi minum kopi dan makan roti panggang dengan pemandangan suasana pantai yang cerah di pulau yang indah, disertai istri yang setia menemani hampir separuh hidupnya, sungguh nikmat hidup ini.
Setelah menikmati suasana pagi, kemudian mereka masuk ke kamar. Entah mengapa roti tadi hanya dimakan sepotong dan istrinyapun cuma minum kopi. Sisanya tidak dibawa masuk. Kira-kira satu jam kemudian si suami keluar dari kamar mau makan sisa rotinya. Namun dilihatnya piring tempat roti sudah kosong. Dia pikir ada orang yang mengambil roti. Dia merasa kecewa dan jengkel. Masa roti saja ada yang mengambil. Dia sudah berprasangka buruk kepada para pegawai cottage.

Besoknya untuk sarapan dia pesan lagi kopi dan roti. Seperti kemarinnya roti hanya dimakan sepotong dan kemudian ditinggal masuk ke kamar. Dia penasaran dengan kejadian kemarin. Sebentar sebentar dia mengintip ke teras. Rupanya dia ingin menangkap basah si pencuri roti. Namun sudah berkali kali mengintip ke teras, roti masih tetap disitu.

Setelah beberapa kali mengintip akhirnya dia terkaget kaget ada biawak yang masuk ke teras. Sengaja dia tidak mengusir biawak tersebut, diamati saja terus biawak itu. Dengan perlahan lahan biawak itu menuju meja dimana roti ditaruh. Kemudian menaiki meja dan dilahapnya roti panggang. Rupanya biawak Pulau Putri sudah kenal bule makanya sarapannya pun cari roti. Dengan terheran-heran si bule menyaksikan adegan itu. Dia sadar dan merasa bersalah telah mempunyai pikiran jelek bahwa yang mengambil roti adalah pegawai cottage.

Besoknya untuk sarapan dia pesan lagi roti untuk 3 porsi, satu porsi akan diberikan pada biawak. Kali ini roti ditaruh mulai didepan tangga cottage, sepotong ditangga, sepotong diteras dan sepotong dipegangnya. Ditunggunya biawak yang doyan roti itu. Setelah beberapa lama menunggu akhirnya dari jauh kelihatan biawak menuju ke cottagenya. Di tunggu dan amati biawak tersebut dengan sabar. Perlahan-lahan sang biawak mendekat menuju tangga. Ditemui roti pertrama kemudian disantapnya. Dilanjutkan naik tangga dan disantapnya roti yang kedua. Mau masuk teras dia ragu-ragu karena ada si Bule. Karena Bule nya diam saja akhirnya setapak demi setapak biawak itu maju menuju roti ketiga. Setelah dekat, dengan lidahnya yang panjang diambilnya roti yang ketiga. Setelah roti ketiga masuk ke perut biawak itu memndangi si Bule. Kemudian Bule memperlihatkan roti yang ada ditanganya, dan acungkan kearah biawak. Biawak itu memandangi Bule mau maju tapi takut.
“Come ......, come......” kata bule. Nggak tahu biawaknya sudah kursus bahasa Inggris apa belum.
Sang biawak masih diam saja sambil matanya kedap kedip.
“Come on...baby.....”.
Dengan ragu mendekat juga biawak itu sambil menjulur-julurkan lidahnya. Akhirnya setelah dekat dengan tangan si Bule dicaploknya roti yang ke empat. Bule tersebut sangat girang bisa memberi makan biawak liar dari tangannya. Istrinya yang dari tadi mengintip dari pintu juga merasa surprise atas tindakan suaminya. Dia kawatir biawak itu akan menggigit tangan suaminya. Setelah tidak ada roti yang diberikannya maka dengan perlahan lahan balik kanan jalan perlahan lahan menuju semak semak.

Begitu senangnya Bule itu, ketika makan siang direstoran diceritakan kejadian tadi pagi kepada pegawai-pegawai cottage. Besoknya diulanginya upacara pemberian makan biawak. Itu dilakukan sampai hari terakhir menginap di Pulau Putri. Sebelum check out dia bilang pada petugas front office bahwa dia nanti liburan tahun depan akan ke Pulau Putri lagi. Dia akan menemui biawak kesayangannya dan akan memberi makan dari tangannya.

Nah binatang yang sebagian besar orang merasa jijik saja bisa membuat turis ingin kembali mengunjungi tanah air. Bagaimana dengan kita yang diberikan budi dan akal? Bisakah turis menjadi betah saat berkunjung di negri kita dan bisa membuat turis untuk berkunjung kembali kesini?. Harusnya bisa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar